Produksi Minyak Pertamina EP anak perusahaan Pertamina di bidang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas mencapai angka tertinggi, sebesar 127.745 barrel per hari, atau 2.245 barel lebih tinggi dari target 2009 sebesar 125.500 barel per hari pada akhir Mei 2009.
Menurut siaran pers Pertamina yang diterima Gatra.com, Senin (1/6) di Jakarta, pencapaian ini merupakan pencapaian tertinggi yang pernah diraih Pertamina EP, sekaligus bagian dari upaya transformasi Pertamina EP yang terus digulirkan.
Pertamina (Persero) selaku induk perusahaan dan BPMIGAS selaku otorita pengawasan kegiatan hulu Migas, sangat mendukung upaya-upaya transformasi Pertamina EP untuk membangun kapabilitas kelas dunia dalam peningkatan produksi minyak di dalam negeri.
Prosentase peningkatan produksi terbesar dicapai Pertamina EP Kawasan Timur Indonesia yang mencapaian 116% dari target, dengan total produksi 5.567 barrel per hari, Unit Bisnis Limau mencapai 110% target dengan totak produksi 11.210 barrel per hari serta beberapa unit bisnis dan region lainnya yang berhasil memepertahankan produksi pada tingkat tertinggi.
Pertamina EP Region Jawa berhasil mempertahankan tingkat produksi di 25.281 barrel per hari, Region Sumatera dengan produksi 17.542 barrel per hari serta lapangan Sukowati yang mencapai 22.986 barrel per hari. Pencapaian ini juga didukung tingginya angka produksi dari lapangan Poleng Madura sebesar 8.256 barrel per hari.
Produksi Minyak Pertamina EP terus mengalami peningkatan sejak 2003 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata (Capital Average Gross Ratio/CAGR) mencapai 3,1% dari level produksi 95,6 ribu barrel per hari (MBOPD) di 2003 menjadi 102,2 MBOPD di 2006. Produksi ini mengalami pertumbuhan 6,7% di 2007 menjadi 110,3 MBOPD dan diperkirakan akan kembali naik sebesar 7,8% di 2008. Produksi rata-rata Pertamina EP 2008 telah mencapai 116,6 MBOPD. Pada 2009 Pertamina EP menargetkan tingkat pertumbuhan produksi minyak sebesar 6,2% dengan target produksi 125,5 MBOPD.
Di samping minyak, Pertamina EP juga merupakan produsen gas terbesar untuk kebutuhan domestik dengan tingkat produksi mencapai 1040 MMSCFD (juta kaki kubik per hari). Dari jumlah tersebut, 28% dipasok kepada Perusahaan Gas Negara (PGN), 22% untuk memenuhi kebutuhan industri, 18% untuk industri pupuk, 18% untuk pasokan ke pembangkit listrik, dan 14% lainnya untuk kebutuhan Kilang Pertamina & pemakaian sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar