Safety valve adalah merupakan peralatan penyelamat dimana valve ini bekerja secara otomatis dimana valve akan menutup bila tekanan Down stream atau Up stream lebih tinggi atau lebih rendah dari tekanan yang telah diset.
Peralatan ini idealnya harus dipasang pada semua sumur produksi Offshore dan Onshore.
Terutama pada sumur bertekanan tinggi atau sumur dengan gas masam yang berdekatan dengan pemukiman, jalan umum atau daerah konversi.
Source : Dosen Akamigas Balongan "Heru Herawan"
Source : Dosen Akamigas Balongan "Heru Herawan"
JENIS SAFETY VALVE
Berdasarkan lokasinya :
1. Sub Surface Safety Valves (SSSvs) :
Merupakan valve yang dipasang pada peralatan produksi didalam sumur . tujuan pemasangan ini adalah untuk menutup sumur dan mencegah akibat yang lebih buruk dari emisi Hidrokarbon apabila peralatan control utama dipermukaan (Christmas Tree) rusak atau tidak dapat dioperasikan secara terkendali dimana hal ini dapat terjadi dilepas pantai jika platform hancur akibat badai atau ledakan, blow out atau ketidakstabilan formasi sedangkan didarat biasanya disebabkan akibat longsoran, kendaraan menabrak well head, akibat kondisi perang dan akibat sabotase.
2. Surface Safety Valves (SSVs) :
Safety valve yang dipasang pada X’mas Tree, flow line dan Manifold yang bertujuan melindungi peralatan permukaan bila tekanan kepala sumur terlalu besar dan melindungi sumur jika tekanan flowline terlalu kecil atau terlalu besar.
2.1. Sub Surface Safety Valves (SSSvs) :
2.1.1. Flow Controlled Safety Valve
Valve ini diset dibawah packer yang bertujuan melindungi tubing dan annulus casing tubing .
Valve ini secara langsung dikontrol oleh laju alir sumur.
Valve ini didesain terbuka pada kondisi normal tetapi akan tertutup jika tekanan tubing turun dibawah kondisi normal atau laju produksi melebihi limit yang telah diset. Oleh karena itu valve ini umumnya merupakan wire line retrievable karena harus diset ulang dari waktu-waktu, khususnya apabila kondisi sumur sudah berubah.
2.1.2. Surface-Controlled Subsurface Safety Valves (SCSSSVs)
SCSSSVs adalah valve bawah permukaan dimana jika terjadi kerusakan pada tubing atau well head dan tekanan akan turun (leak off) maka valve ini akan menutup.
Valve ini dapat dibuka kembali dengan bantuan high pressure control line. Control line umumnya dihubungkan dengan sistem penutupan darurat yang bekerja secara otomatis apabila terjadi keadaan yang darurat atau tidak aman misalnya kebakaran atau terdeteksi adanya gas.
2.1.3. Bottomhole Choke dan Regulator
Bottomhole Choke didesain untuk memberikan laju produksi yang konstan sedangkan Regulator untuk mengatur beda tekanan (pressure diferential) yang konstan.
Peralatan ini bukan merupakan peralatan penyelamat dimana biasanya digunakan untuk tujuan :
Ø pembatasan laju alir sumur yang akan diproduksi,
Ø pembatasan tekanan operasi pada sumur dengan tekanan yang sangat tinggi
Ø membatasi laju drawdown pada sumur-sumur yang berkecenderungan mengalami problem kepasiran.
2.1.4. Strom Choke
Peralatan ini berfungsi untuk menutup secara otomatis bila terjadi aliran fluida dari dalam sumur yang terlalu tinggi. Penutupan storm choke terjadi bila wellhead atau pipeline dipermukaan meledak. Dengan adanya ledakan dipermukaan maka minyak akan mengalir sangat cepat ke permukaan akibat turunnya tekanan yang sangat cepat sehingga akan memicu penutupan dari strom choke.
Peralatan ini digunakan untuk tubing valve dan dipasang didalam tubing pada kedalam sekitar 1000 meter.
2.2. Surface Safety Valves (SSVs)
2.2.1. Safety valve X’mas Tree
Safety valve ini melindungi flowline bila tekanan kepala sumur terlalu besar dan melindungi sumur jika tekanan flowline terlalu besar.
Berdasarkan mekanisme kerja terdapat empat type :
a. The Safomatic
Cara kerja Valve ini menutup aliran minyak dengan melepaskan bola baja ke dalam flow stream dimana tekanan minyak akan mendorong dan menahan bola pada suatu tempat sampai ter reset secara manual. Tekanan flowline dimonitor oleh pegas yang terdapat dalam valve.
b. The Manumatic
Cara kerja valve ini menutup dengan menggunakan gate yang digerakan secara pneumatic actuator yang dikontrol secara kontinyu memonitor tekanan flowline. Gate akan terbuka secara otomatis jika tekanan di flowline kembali normal.
c. The Baker Submersible
Cara kerja valve ini sama dengan tipe manumatic valve kecuali actuator digerakan dengan hidrolika dimana gate valve yang dipasang pada dikepala sumur memungkinkan untuk melaksanakan flooding.
d. The Cameron Type FC
Cara kerja valve ini berfungsi untuk menutup aliran minyak dengan cara hidrolik yang digerakan dengan piston.
2.2.2. Check Valve.
Valve ini dipasang di flow line untuk mencegah aliran balik dari manifold ke flow line jika terjadi ledakan pada flow line
2.2.3. Pressure Relief Valve (PSV)
Valve ini diset untuk membuka pada tekanan flowline yang didesain untuk mengatasi apabila terjadi tekanan abnormal. Kelebihan tekanan ini kemudian dibuang ke burning pit dan akan terus berlangsung selama masih terdapat kelebihan tekanan sehingga kemudian valve akan menutup kembali secara otomatis bila tekanan kembali normal.
Peralatan ini biasanya dipasang disetiap flowline dan collector line.
2.2.4. Safety Shutdown Valve (SSV)
Peralatan ini harus dipasang pada setiap collector line dan berfungsi secara otomatis menutup aliran fluida dari flow line jika terjadi kondisi yang berbahaya di flow station.
SSV dipasang pada collector line dekat dengan sambungan dari arrival manifold. Sedangkan actuator dari SSV bekerja secara Pneumatik
0 comments:
Posting Komentar