Lumpur menurut defenisi API adalah fluida sirkulasi yang digunakan dalam pemboran dan memiliki peranan pentinga dalam keberhasilan suatu proses pemboran itu sendiri
dari jenis pelarutnya lumpur dapat digolongkan menjadi:
* Fresh water mud (lumpur air tawar) dengan kadar garam 10000 ppm
lumpur jenis ini dibedakan menjadi:
- Spud mud: merupakan lumpur pemboran awal yang berguna untuk mengangkat cutting pada pemboran di trayek conductur cassing
- Natural mud: lumpur yang terbentuk dari pecahan cutting, digunakan pada pemboran trayek surface casing
- Bentonite mud: lumpur koloidal inorganic yang digunakan untuk menaikan viscositas & mengurangi ketebalan mud cake
- Phospate mud: lumpur dengan polyphospateyang digunakan untuk mengontrol viscositas, gel strength, filtration loss da mud cake yang tipis
- Organic mud: lumpur dengan pregelatined starch atau carboxy methil cellulose (CMC) untuk mengurangi filtration loss
- Red Mud: lumpur dengan polypospate, ph dibawah 10 dibuat dengan treatment caustic soda & quebranco
- Calcium mud: lumpur yang dibuat dengan penambahan calcium dari slake lime, plaster paris, dan dessicant
* Salt water mud: lumpur yang digunakan dalam pemboran pada salt dome, shale formation, atau salt stinger, ph dibawah 8 didapatkan dengan mengganti bentonite dengan attapulgite, jenisnya:
- Unsaturated salt water mud
- Saturated salt water mud
- Sodium sillicate
* Oil in water emulsion mud: lumpur ini dibuat dengan minyak solar sebagai emulsi terhadap air, keuntungan lumpur jenis iiadalah mengurangi korosi pada drill string, memperbaiki sifat lumpur, mengurangi balling (melekatnya lumpur pada drill string), dibuat dengan menambahkan 5-25% volume minyak terhadap air
* Oil base mud; lumpur dengan bahan dasar minyak sebagai fase kontinyu dan air sebagai emulsier (5-15% volume) manfaatnya menghidratkan shale/clay yang sensitif terhadap air..... walaupun sekarang sudah mulai berkurang karena terganti oleh KCl polimer mud.
* Gaseous drilling fluid: lumpur yang dibuat dengan mencampurkan gas diatomik seperti N2, CO2, H2, untuk formasi yang keras dan keing kelebihan lumpur ini adalah dapat diproduksikannya gas liar (methane) pada formasi cavern yang tertembus lubang bor selama pemboran tanpa khawatir terjadi kick, digunakan luas pada daerah pemboran middle east
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar