BARIT SEBAGAI BAHAN ADITIF LUMPUR

Pemakaian lumpur pemboran pada proses pemboran minyak bumi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mempermudah penetrasi mata bor pada batuan, menahan tekanan formasi yang tidak normal, menjaga mata bor tetap dingin dan agar
bisa mengeluarkan serbuk pemboran (cutting). Pemakaian lumpur pemboran ini dikembangkan dari prinsip penggunaan sirkulasi air yang menerus melewati pipa bor
untuk memindahkan serbuk bor dari dasar lubang ke permukaan yang pertama kali
dilaporkan pertama kalinya pada tahun 1845 oleh insinyur berkebangsaan Perancis.
Penggunaan lumpur pemboran sendiri dikenal sejak dimulainya pemboran putar (rotary drilling) pada tahun 1887 dengan fungsi awalnya hanya untuk memindahkan cutting dari dasar lubang bor ke atas permukaan. Semakin berkembangnya metode pemboran memberi pengaruh terhadap perkembangan lumpur pemboran. Pada masa sekarang ini jenis-jenis lumpur bor yang umum digunakan, yaitu water base mud dan oil base mud, disamping itu dikenal juga gas base mud yang jarang digunakan. Lumpur bor yang pada awalnya hanya menggunakan bahan lempung sekarang ini telah menggunakan berbagai jenis aditif untuk meningkatkan kekentalan dan berat jenisnya.


Salah satu zat aditif yang digunakan adalah barit karena dapat menaikkan densitas lumpur bor baik oil base mud maupun water base mud, agar mampu mengimbangi/menahan tekanan pada formasi yang tinggi. Kemampuan barit untuk
menaikkan densitas lumpur bor ini karena didukung berat jenis barit yang tergolong besar, yaitu 4,2 – 4,6.
Description Alternative :

Pemakaian lumpur pemboran pada proses pemboran minyak bumi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mempermudah penetrasi mata bor pada batuan, menahan tekanan formasi yang tidak normal, menjaga mata bor tetap dingin dan agar
bisa mengeluarkan serbuk pemboran (cutting). Pemakaian lumpur pemboran ini dikembangkan dari prinsip penggunaan sirkulasi air yang menerus melewati pipa bor
untuk memindahkan serbuk bor dari dasar lubang ke permukaan yang pertama kali
dilaporkan pertama kalinya pada tahun 1845 oleh insinyur berkebangsaan Perancis.
Penggunaan lumpur pemboran sendiri dikenal sejak dimulainya pemboran putar (rotary drilling) pada tahun 1887 dengan fungsi awalnya hanya untuk memindahkan cutting dari dasar lubang bor ke atas permukaan. Semakin berkembangnya metode pemboran memberi pengaruh terhadap perkembangan lumpur pemboran. Pada masa sekarang ini jenis-jenis lumpur bor yang umum digunakan, yaitu water base mud dan oil base mud, disamping itu dikenal juga gas base mud yang jarang digunakan. Lumpur bor yang pada awalnya hanya menggunakan bahan lempung sekarang ini telah menggunakan berbagai jenis aditif untuk meningkatkan kekentalan dan berat jenisnya.
Salah satu zat aditif yang digunakan adalah barit karena dapat menaikkan densitas lumpur bor baik oil base mud maupun water base mud, agar mampu mengimbangi/menahan tekanan pada formasi yang tinggi. Kemampuan barit untuk
menaikkan densitas lumpur bor ini karena didukung berat jenis barit yang tergolong besar, yaitu 4,2 – 4,6.

0 comments:

Posting Komentar